Selasa, 29 Mei 2012

PEMROGRAMAN LINIER

PEMROGRAM LINEAR

Pengertian Program Linear :
Program Linear adalah bagian ilmu matematika terapan
yang digunakan untuk memecahkan masalah optimasi
(pemaksimalan atau peminimalan suatu tujuan) yang
dapat digunakan untuk mencari keuntungan maksimum
seperti dalam bidang perdagangan, penjualan dsb
Daerah Penyelesaian:.
Dalam penyelesaian persoalan program linear adalah
pemahaman dalam pembuatan grafik pertidaksamaan
linear yaitu penentuan daerah himpunan penyelesaian
dari suatu system pertidaksamaan linear.
Yang perlu diingat dalam pembuatan grafik
pertidaksamaan linear ini yaitu mengenai persamaan
garis.
1. Persamaan garis melalui suatu titik (x1 , y1) dengan
gradien m adalah:
(y - y1 ) = m (x - x1) •
p (x1 , y1)
2. Persamaan garis melalui titik (x1 , y1 ) dan (x 2 , y 2 )
adalah:
2 1
1
y y
y y


=
2 1
1
x x
x x



• (x 2 , y 2 )
(x1 , y1)
p
3. Persamaan garis lurus yang memotong sumbu x (y=0)
di titik (b,0) dan memotong sumbu y (x=0) di titik (0, a)
adalah:
b
x +
a
y = 1 ⇔ ax + by = a.b
y
(0,a) ax + by = a.b
(b,0) x
Bukti :
b
x +
a
y = 1 ⇔ ax + by = a.b
Gunakan persamaan 2 di atas :
2 1
1
y y
y y


=
2 1
1
x x
x x


Persamaan garis melalui (b,0) 􀃆 (x1 , y1)
dan (0, a) 􀃆 (x 2 , y 2 )
0
0


a
y =
b
x b


0

a
y =
b
x b


⇔ - by = a(x-b)
⇔ - by = ax – ab
⇔ ab = ax + by
⇔ ax + by = ab 􀃆 terbukti
4. Dua gradien sama apabila dua garis saling sejajar.
m1 = m 2
h1
h 2
5. Hasil perkalian dua gradien adalah – 1 apabila dua garis
saling tegak lurus
m1 . m 2 = -1
h1
h 2
www.belajar-matematika.com - 2
Contoh:
Tentukan persamaan garis dari gambar di bawah ini :
garis h1 melalui (3,0) dan (0,2) ;
garis h1 ⊥ h2 dan melalui (1,0).
persamaan garis h1 (gunakan rumus
b
x +
a
y = 1 )
3
x +
2
y = 1 |x 6|
persamaan garis h1 ⇒ 2x + 3y = 6
3y = -2x + 6
y = -
3
2 x + 6
persamaan garis h2 :
h1 ⊥ h2 sehingga m1 . m 2 = -1
m1 = -
3
2 maka m 2 =
2
3
melalui (1,0)
(y - y1 ) = m 2 (x - x1)
y – 0 =
2
3 ( x – 1 )
y =
2
3 ( x – 1 )
2y = 3x – 3
persamaan garis h2 adalah 3x-2y = 3
Menentukan Sistem Pertidaksamaan Linear:
Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian
pertidaksamaan linear dapat dilakukan dengan
menggunakan metoda grafik dan uji titik.
Langkah-langkahnya ( ax + by ≥ c) yaitu :
1. Gambar garis ax + by = c
2. Lakukan uji titik dengan menentukan titik sembarang
(x,y) yang terletak di luar garis ax + by= c, kemudian
substitusikan ke dalam persamaan ax + by ≥ c.
a. Jika benar, maka himpunan penyelesaiannya adalah
daerah yang memuat titik tersebut dengan batas garis
ax + by = c
b. Jika salah, titik tersebut bukan himpunan
penyelesaiannya
Tanpa melakukan uji titik himpunan penyelesaian
pertidaksamaan dapat dilihat dari gambar berikut dimana
garis membagi bidang menjadi 2 bagian :
untuk a >0 dan b>0
y
ax + by ≥ ab
(0,a)
ax + by ≤ ab
x
(b,0)
ax + by =c
untuk a > 0 dan b <0
y
ax - by ≤ -ab (0,a)
ax - by ≥ -ab
x
(-b,0)
www.belajar-matematika.com - 3
Untuk a < 0 dan b > 0
-ax + by ≥ -ab
(b,0)
x
(0,-a) -ax + by ≤ -ab
y
Untuk a < 0 dan b <0
-ax – by ≤ ab
x (-b,0)
(0,-a)
-ax – by ≥ ab
y
Contoh:
Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari system
pertidaksamaan :
2x +3 y ≤ 6 ; 4x +2y ≤ 8 ; x ≥ 0 ; y ≥0
untuk x dan y ∈R
jawab:
Langkah 1:
gambar persamaan 2x +3y ≤6
Buat garis 2x +3 y = 6
titik potong dengan sb x jika y=0􀃆 2x = 6
x = 3
titik potong dengan sb y jika x = 0􀃆 3y = 6
y=2
didapat koordinat (3,0) dan (0,2)
Langkah 2 :
gambar persamaan 4x +2y ≤8
Buat garis 4x +2y = 8
titik potong dengan sb x jika y=0􀃆 4x = 8
x = 2
titik potong dengan sb y jika x = 0􀃆 2y = 8
y= 4
didapat koordinat (2,0) dan (0,4)
4
4x+2y=8
2 titik potong
2x+3y=6
2 3
Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian, ujilah
titik (0,0). Titik(0,0) memenuhi pertidaksamaan
2x +3 y ≤ 6 ; 4x +2y ≤ 8 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0, maka (0,0)
merupakan anggota himpunan penyelesaian.
Daerah yang diarsir menunjukkan himpunan
penyelesaian dari system pertidaksamaan linear.
Tambahan:
Titik potong dua persamaan adalah:
Substitusikan persamaan 1 dan 2 :
2x + 3y = 6 | x 4 | ⇒ 8x + 12y = 24
4x + 2y = 8 | x 2 | ⇒ 8x + 4y = 16 -
8 y = 8
y = 1
2x + 3y = 6
2x + 3. 1 = 6
x = 1
2
1
titik potongnya adalah (1
2
1 , 1 )
Nilai Optimum (Maksimum dan Minimum) dalam daerah
penyelesaian
Untuk menentukan nilai optimum dalam daerah
penyelesaian, dapat ditentukan dengan menggunakan
metode titik pojok (titik ekstrim) atau garis selidik.
Contoh:
Jika diketahui system pertidaksamaan
2x +3 y ≤ 6 ; 4x +2y ≤ 8 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 untuk x dan y ∈R,
Tentukan nilai optimum untuk A = x +3y dan B= 2x+5y
dimana x,y∈R
www.belajar-matematika.com - 4
Jawab:
y
Q (0,2) P= (1
2
1 ,1)
x
O R(2,0) (3,0)
titik P merupakan titik potong garis
2x + 3y = 6 | x 4 | ⇒ 8x + 12y = 24
4x + 2y = 8 | x 2 | ⇒ 8x + 4y = 16 -
8 y = 8
y = 1
2x + 3y = 6
2x + 3. 1 = 6
x = 1
2
1
titik potongnya adalah titik P (1
2
1 , 1 )
Daerah yang diarsir merupakan himpunan
penyelesaian dari system pertidaksamaan. Titik-titik
ekstrimnya adalah P(1
2
1 ,1), Q(0,2), R(2,0) dan
O(0,0).
Tabel.
Titik O P Q R
X 0
1
2
1 0 2
Y 0 1 2 0
A=x+3y 0
4
2
1 6 2
B=2x+5y 0 8 10 4
dari tabel dapat disimpulkan bahwa :
nilai maksimum dari A adalah 6 , minimum adalah 0
nilai maksimum dari B adalah 10, minimum adalah 0
Model Matematika
Model matematika adalah penerjemahan dari situasi yang
disajikan dalam bahasa sehari-hari menjadi bahasa
matematika (pertidaksamaan linear)
Contoh:
Tempat parkir di suatu gedung mempunyai luas 800m 2 ,
untuk memarkir sebuah mobil diperlukan tempat seluas
10m 2 dan untuk suatu bus atau truk diperlukan tempat
seluas 20m 2 . Tempat parkir tersebut maksimal hanya dapat
menampung tidak lebih dari 50 mobil dan bus. Jika ongkos
parkir untuk mobil adalah Rp.2000,- dan untuk bus/truk
Rp.4000,- berapa ongkos maksimal parkir yang didapat ?.
Jawab:
langkah 1 : buat model matematika dalam bentuk table
Jenis Luas Banyak
Mobil 10 X
Bus 20 Y
Tersedia 800 50
Diperoleh model matematika:
10x + 20y ≤ 800 ⇔ x + 2y ≤ 80
x + y ≤ 50
x ≥ 0
y ≥ 0
fungsi tujuannya adalah f(x,y)=2000x + 5000 y dengan syaratsyarat
di atas.
Langkah 2: menggambar daerah penyelesaian
Daerah 1 􀃆 x + 2 y = 80
X 0 80
Y 40 0
Titik (0,40) 80,0)
daerah 2 􀃆 x + y = 50
X 0 50
Y 50 0
Titik (0,50) (50,0)
www.belajar-matematika.com - 5
Titik potong garis x + 2 y = 80 dan x + y = 50
x + 2 y = 80
x + y = 50 -
y = 30
x + y = 50
x = 50 – 30 = 20
titik potongnya (30,20)
(0,50) titik potong (20,30)
(0,40)
(0,0)
(50,0) (80,0)
Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaianya
Langkah 3 : Menentukan nilai optimum fungsi tujuannya
Dengan menggunakan metoda titik-titk sudut :
Terdapat 4 titik sudut yaitu (0,0), (50,0), (20,30) dan (0,40)
Jadi ongkos maksimal yang didapat adalah Rp.160.000
dengan jumlah parkir untuk mobil sebanyak 20 mobil dan
untuk bus/truk sebanyak 30 bus/truk
catatan:
nilai untuk titik (0,40) jumlahnya sama dengan untuk
(20,30) tetapi tidak mungkin satu lahan parkir hanya
digunakan untuk bus/truk saja sehingga nilai tersebut
diabaikan.
Titik (0,0) (50,0) (20,30) (0,40)
X 0 50 20 0
Y 0 0 30 40
2000x+4000y 0 100.000 160.000 160.000

LIMIT DAN TURUNAN


A.Limit,turunan parsial dan turunan
1.limit
a).limit fungsi
Misalkan f : D    fungsi bernilai vektor di  dengan n variabel dan misalkan pula a titik limit daerah definisi fungsi f.arti :
=1=( ,......... )
Adalah bahwa untuk setiap    ada bilangan  sehingga untuk setiap x di daerah definisi fungsi D yang memenuhi 0  memenuhi :
Perhatikan bahwa kita dapat menulis sebagai:
, (   ))
Dengan  a=( ).
b)limit fungsi vektor dan limit fungsi komponennya
Misalkan f(x) fungsi bernilai vektor di  dengan n variabel dan a titik limit dari daerah definisi fungsi f.kemudian:
=1=( )
Jika dan hanya jika      (x)=
Untuk setiap  = 1
      ( ,...., ,....,
      Berdasarkan teorema ini,untuk mencari limit fungsi bernilai vektor,cukup dengan mencari limit dari tiap fungsi komponennya.
Contoh:
Untuk mencari limit fungsi
        , )
Cukup dengan mencari nilai
 
 
Oleh karena itu,nilai limit yang dicari adalah
 
2.Turunan Parsial
a).Turunan parsial pertama
Misalkan f( ) adalah fungsi 2 peubah dan .
·         Turunan parsial pertama dari  terhadap  (  dianggap konstan) didefinisikan sebagai :
( =
              Notasi lain:
·        Turunan parsial pertama dari  terhadap  (  dianggap konstan)
Didefinisikan sebagai berikut:
( =
Notasi lain: (
Contoh :
1.
              =
+2
2.
           . 2
= 8(
           .
b).turunan parsial kedua
·        =( = ( )=
·        =( = ( )=
·        =( = ( )=
·        =( = ( )=
Contoh:
Tentukan  dari:
=8
Jawab:
=16
=16 )
=16

=8 +
=
=16
c).Turunan parsial  fungsi 3 peubah
     Misalkan f  suatu fungsi 3 peubah Turunan parsial f terhadap dan   ) dianggap konstanta di ( didefinisikan sebagai :
       (
                          
 Turunan parsial f terhadap dan  didefinisikan serupa.
Contoh:
Diketahui
Maka:
=
=
=
3. Turunan
Turunan fungsi bernilai vektor di  dengan variabel
     Misalkan f fungsi  variabel dengan nilainya merupakan vektor di .Turunan fungsi f di  D adalah transformasi linear  sehingga:
                              =0
     Dengan  menyatakan norm di .Turunan ini di tulis sebagai  sedangkan nilai:              
Yaitu nilai transformasi linear di ,disebut diferensial fungsi f.
     Karena limit untuk fungsi bernilai vektor  dapat dihitung per komponen,maka fungsi bernilai vektor f mempunyai turunan jika dan hanya jika fungsi komponen  mempunyai turunan dalam arti untuk setiap
Contoh:
(
Karena fungsi (  dan (  mempunyai turunan,maka fungsi f juga mempunyai turunan.Turunan fungsi f di titik a=(  adalah bagian linear terhadap ( dari  bentuk,
(
                                                    
Yaitu:
             
Sehingga matriks penyajian transformasi linear tsb adalah:
                                    
Yang merupakan matriks transformasi turunan f di (
Sementara itu diferensial f di titik ( adalah:
                           
Secara umum,matriks transformasi terhadap basis standar,turunan fungsi
              ( ),......, (
Di titik adalah:
                    
Yaitu matriks berukuran Matriks ini seringkali juga ditulis sebagai matriks
                                 dan disebut matriks jacobi
Contoh:
Matriks transformasi turunan fungsi: di  adalah:
=
B.Aljabar fungsi,fungsi komposisi dan turunannya
a).Aljabar fungsi
1.operasi untuk fungsi
    Misalkan f,g dua fungsi  variabel dan nilainya di  .Jumlah fungsi f + g didefinisikan sebagai:
             (f +g)( =f( +g( )
                            =( ( ( (
                            =( ( (
                            = + =
 Perkalian skalar cf antara f dan skalar c didefinisikan sebagai:
(cf)( cf(
                          =
Hasil kali skalar f . g dari f dan g didefinisikan sebagai:
 (f.g)( f( .g(
             
    Khususnya untuk =3,kita dapat mendefinisikan hasil kali vektor f g dari f dan g,yaitu sebagai:
        (f g)( f( g
                       
                       
Contoh:
Diketahui fungsi
 dan
Jawab:
=
2f( dan
g(
Karena fungsi f,g nilainya di ,maka:
             (f g)(
                            
b).Aljabar limit
     Misalkan  dan  maka:
1.
2.
C).Aljabar turunan
    Misalkan f,g dua fungsi bernilai vektor di mempunyai turunan di .kemudian,fungsi f+g mempunyai turunan di  dan nilainya adalah:
             (
Perhatikan bahwa operasi yang terlibat pada jumlah turunan adalah operasi matriks.Demikian pula,untuk sebarang bilangan real c,fungsi cf mempunyai turunan di  dan:
            (cf)’( )=cf’( )
Khususnya jika m=3,maka berlaku
          (f g)’( =f’( g( f( g’(
Contoh:
Misalkan f(  dan g( kemudian fungsi
          (f+g)’(
 
Dan           (f.g)(
Turunan fungsi terakhir ini dapat dicari langsung dengan menggunakan aturan turunan fungsi skalar.Jika digunakan pada setiap komponen,diperoleh:
    
Sehingga bentuk yang terakhir ini dapat ditulis dalam bentuk matriks,yaitu:
  
Yaitu g( f’( f( g’( vektor ditulis sebagai matriks kolom,dan pangkat  mempunyai arti sebagai transpose.
b)Fungsi komposisi
Misalkan diketahui fungsi f yang didefinisikan sebagai
             
             
Dan selanjutnya misalkan pula bahwa  dan  tsb juga bergantung pada
Dengan rumus:
                 
               
Dengan demikian,variabel  juga merupakan fungsi dari  yang rumusnya dapat dicari,yaitu:
            
            
Sehingga kita dapat mencari turunan fungsi terakhir dalam turunan fungsi yang diketahui tanpa harus mencari rumus terakhir tsb yg dikenal sebagai aturan rantai.
           
             
Dalam bentuk matriks adalah:
           

Turunan fungsi adalah:
                
              atau
Oleh karena itu,diferensial  dan  dalam  dan  diperoleh dengan mengganti  sehingga diperoleh:
            
 Misalkan diketahui fungsi dua variabel f(  yang nilainya di ,dan misalkan pula g menyatakan hubungan fungsi g( maka hubungan antara  dengan (  dapat ditulis sebagai fungsi:
           F  g( f
Yang disebut sebagai fungsi komposisi f dan .Turunan fungsi komposisi ini adalah
        ( (
c).Aturan rantai
 Andaikan  dan  terdiferensialkan di  dan andaikan  terdiferensialkan di (  didiferensialkan di ,
     
Contoh:
Ø  Misalkan  dengan  dan
Tentukan
                    
        
         ( (
 
Ø  Misalkan  mempunyai turunan pertama di ( dan misalkan  terdiferensialkan di  mempunyai turunan parsial  pertama yaitu:
(i).
(ii).
Contoh:  dengan dan
Tentukan